Laporan akhir 1 modul 4

4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali]

penguat inverting adalah rangkaian penguat dimana sinyal masukannya dibuat melalui input inverting. dimana fase keluaran dari penguat inverting ini akan selalu berbalikan dengan inputnya sebesar 180 derajat.  Pada rangkaian ini, umpan balik negatif di bangun melalui resistor Rf. Input non-inverting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground. Prinsip kerja dari rangkaian inverting diatas yaitu arus akan mengalir dari sumber tegangan sehingga masuk ke Ri. karna impendensi pada input kaki inverting adalah tak berhinggga sehingga arus menuju ke Rf(feedback). Karena arus tidak mengalir ke input kaki inverting maka akan terjadi rangkaian seri antara Rf(feedback) dan Rin. Arus dari Rf(feedback ) akan mengalir menuju output op amp dan output dari opamp berupa tegangang yang memiliki fasa terbalik dari input dan hasil tegangan yang diperoleh sesuai dengan rumus berikut:
vout = - (R2/R1)Vin

pada rangkaian ini menggunakan penguatan perbesaran sebesar 2kali dari vinputnya. sehingga menghasilkan output sebesar -2xVin


5. Vidio Rangkaian[Kembali]



6. Analisa[Kembali]  

 

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian inverting

Jawab :

penguat inverting adalah rangkaian penguat dimana sinyal masukannya dibuat melalui input inverting. dimana fase keluaran dari penguat inverting ini akan selalu berbalikan dengan inputnya sebesar 180 derajat.  Pada rangkaian ini, umpan balik negatif di bangun melalui resistor Rf. Input non-inverting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground. Prinsip kerja dari rangkaian inverting diatas yaitu arus akan mengalir dari sumber tegangan sehingga masuk ke Ri. karna impendensi pada input kaki inverting adalah tak berhinggga sehingga arus menuju ke Rf(feedback). Karena arus tidak mengalir ke input kaki inverting maka akan terjadi rangkaian seri antara Rf(feedback) dan Rin. Arus dari Rf(feedback ) akan mengalir menuju output op amp dan output dari opamp berupa tegangang yang memiliki fasa terbalik dari input dan hasil tegangan yang diperoleh sesuai dengan rumus berikut:
vout = - (R2/R1)Vin

2. Apa pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian inverting?

Jawab :

Pada rangkaian Inverting memiliki fasa yang berbeda pada input dan ouputnya, yang mana apabila Vin bernilai negatif, maka Voutput nya bernilai positif. Sedangkan apabila Vin bernilai positif maka Voutnya bernilai negatif.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi pembalik polaritas dari Vin menjadi Vout.  Yang dimana semakin besar nilai -Vin maka semakin besar juga +Vout nya dan begitupun sebaliknya. Contohnya Ketika Vin bernilai 5V dengan perbesaran 1 kali maka Vout bernilai -5V.

3. Jelaskan pengaruh dari +Vsaturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan

Jawab :

Pengaruh dari tegangan saturasi yaitu untuk membatasi nilai tegangan keluaran maximum dari op amp tersebut. +Vsat merupakan besar tegangan input saat Vout pertama kali berubah setelah Vin diatur ke Vmax dan diturunkan secara perlahan.Sedangkan -Vsat merupakan besar tegangan input saat Vout pertama kali berubah setelah Vin diatur ke Vmin dan dinaikkan secara perlahan. Contohnya apabila di beri tegangan +Vsat dan -Vmin sebesar +12 V dan -12V maka output dari op amp tersebut tidak akan melebih dari 10V yang mana op amp tersebut hanya bisa menghasilkan output tegangan maximum 10V.

4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian inverting

Jawab :


 

Penguat operasional ideal mempunyai penguatan tak berhingga sehingga berlaku rumus :

A    =  V0  :  VS  atau VS   =  V0 / A    menjadi VS   =  V0 / ∞ =  0 (nol)

Pada penguat operasional, tegangan diferensialnya adalah nol (VS = 0) dan juga IS = 0.

karena VS = 0, maka tegangan input (Vi) memberikan arus melalui Ri dan Rf yang sama besarnya, yaitu Ii = If. Oleh karena itu, berlaku rumus Ohm bahwa :

     Ii  =  Vi / Ri  .......... (1)

di mana:

Ii  =  arus input penguat operasional (A)

Vi  =  tegangan input penguat operasional (V)

Ri  =  tahanan input (impedansi input) dalam ohm (Ω)

Karena tahanan feedback Rf sejajar dengan amplifier, maka tegangan output V0 sama dengan tegangan yang terdapat pada Rf, yaitu :

    - V0  =  If . Rf  .......... (2)                                        atau                                   If  =  -V0 / Rf

 di mana:

tanda (-) menunjukkan fase yang berlawanan

V0  =  tegangan output

Ii    =  arus feedback

Rf   =  tahanan feedback

Dari persamaan (1) dan (2) dapat dijabarkan menjadi:

    -V0 / Vi  =  Rf / Ri    karna  Ii  =  If

atau :

    V0 / Vi  =  - (Rf / Ri) , karena A  =  V0 / Vi , maka dapat disimpulkan menjadi:

    A  =  - (Rf / Ri)  .......... (3)

Dari persamaan (3) jelas bahwa penguatannya ditentukan oleh besarnya tahanan Ri dan Rf, namun untuk parameter penguat operasional tanpa feeback tetap tidak ada pengaruhnya sebab tidak ada arus mengalir melalui terminal (-), tetapi terus melalui Rf

 

7. Link Download[Kembali]

Rangkaian

Vidio Simulasi

html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar